Bondowoso, PATENNANG.COM – Warga yang terdaftar sebagai Kelompok penerima manfaat (KPM), khususnya penerima bantuan sosial Program keluarga harapan (PKH) tak sedikit yang mendatangi Kantor Dinas sosial P3AKB Bondowoso untuk mengecek status bansos mereka.
Rata-rata KPM tersebut menanyakan masalah bansosnya, seperti keterlambatan pencairan baik PKH maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Bahkan ada juga yang mengecek bansosnya masih aktiv atau tidak.
Menurut Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Bondowoso, Wawan Purwadi, warga penerima manfaat atau KPM bisa menyampaikan keluhannya kepada pendamping PKH di desa setempat.
Kendati begitu, kata dia, KPM terkadang tidak puas dengan jawaban pendamping PKH terkait keluhan masalah bansosnya.
“Kadang warga belum puas atas jawaban pendamping setelah dicek, akhirnya warga ke Dinsos,” kata Wawan dikonfirmasi patennang.com, Rabu (29/10/2025).
Lantas apa peran pendamping PKH? Kenapa warga masih urus sendiri ke kantor Dinsos?
Wawan memaparkan, di kantor Dinsos ada operator dan supervisor SIKS – NG yang bisa mengakses lebih luas.
Tak hanya di Dinsos, di tiap-tiap kantor desa juga ada operator SIKS – NG yang juga bisa mengakses layanan bansos milik KPM.
Wawan menuturkan, pendamping itu fungsinya sebagai pendampingan, edukator, fasilitator bagi penerima manfaat KPM, mendorong kemandirian KPM sehingga bisa graduasi mandiri (mengundurkan diri secara sukarela karena sudah mampu.red) dan melakukan pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).
“jika ada KPM yg minta advice (saran) ke pendamping, apalagi saat (P2K2) tentu akan dilayani,” ujarnya.
Sedangkan di Kantor Dinsos sendiri memang menyiapkan layanan cek bansos, PKH, BPNT serta cek kepesertaan BPJS PBI. (*)



