Bondowoso, PATENNANG.COM – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wonosuko, Tamanan Bondowoso memastikan seluruh proses penyediaan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan aman dan higienis.
SPPG Wonosuko menerapkan standar keamanan pangan (food safety) ketat mulai dari penyediaan bahan baku hingga distribusi kepada penerima manfaat.
Kepala dapur SPPG Wonosuko, Izzat abdi mengatakan, penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terukur dan disiplin menjadi pedoman utama bagi seluruh relawan di dapur SPPG Wonosuko.
“Sebagai bentuk dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah, kami terus menerapkan SOP baku dari hulu ke hilir. Mulai dari penyediaan bahan, pengolahan, hingga pendistribusian makanan bergizi kepada penerima manfaat,” kata Izzat, kepada patennang.com. Sabtu (25/10/2025).
Izzat memaparkan, kegiatan operasional dimulai dengan penerapan disiplin kebersihan bagi seluruh relawan, seperti penggunaan alat pelindung diri, cuci tangan, dan sterilisasi area kerja.
Tahapan selanjutnya adalah penerimaan bahan baku, yang diperiksa langsung oleh petugas ahli gizi untuk memastikan kualitas, kesegaran, dan suhu penyimpanan. Bahan yang tidak memenuhi standar langsung dipisahkan.
“Bahan yang lolos disimpan sesuai kategorinya, baik di gudang pendingin, kering, maupun basah sebelum diproses lebih lanjut,” ucap Izzat.
Dalam proses pengolahan, bahan nabati dan hewani dipisahkan agar tidak terjadi kontaminasi silang. Semua peralatan masak juga dipastikan dalam kondisi bersih dan steril.
Lebih lanjut Izzat menuturkan, sebelum disajikan, makanan diuji secara organoleptik oleh ahli gizi guna menilai warna, aroma, rasa, dan tekstur, memastikan kualitas dan cita rasa tetap konsisten.
“Ketika sudah siap, makanan kemudian dikemas menggunakan food tray atau ompreng kedap udara dan dimuat ke kendaraan logistik tertutup. Setibanya di lokasi, makanan diserahkan melalui Berita Acara Serah Terima (BAST) agar distribusi tercatat dan tepat sasaran,” paparnya.
Selain menjaga keamanan pangan, SPPG Wonosuko juga menerapkan prinsip ramah lingkungan. Seluruh sisa makanan dan peralatan makan dikelola melalui proses sterilisasi berlapis menggunakan air panas, sabun food grade, disinfektan aman pangan, dan oven suhu tinggi.
Usai distribusi, tim SPPG Wonosuko juga melakukan evaluasi pasca pengiriman secara berkala dan dengan menanyakan kondisi makanan dan tingkat kepuasan pada penerima manfaat maupun guru sebagai koordinator sekolah masing-masing.
“Masukan dari lapangan, menjadi dasar perbaikan pelayanan makan bergizi gratis (MBG) yang bertempat di SPPG Wonosuko Tamanan ini semakin baik, tepat kualitas dan tepat sasaran,” pungkas Izzat. (*)



